Kenali Pijat Batu Panas atau Hot Stone Massage Bagi Tubuh Anda
Hot stone massage atau pijat batu panas merupakan salah satu jenis treatment yang hampir diberikan disemua spa modern saat ini. Hot Stone massage merupakan bentuk dari treatment penyembuhan dan terapi yang sudah dilakukan sejak dahulu kalah dan telah menjadi budaya masyarakat adat Amerika, penduduk asli Hawaii, serta berbagai bangsa di Pasifik Selatan, telah menerapkan ritual dan teknik yang mirip untuk memberikan kenyamanan baik dalam aspek fisik maupun rohaniah.
Apa itu Hot Stone Massage?
Hot stone massage merupakan pijat dengan media jenis batu basal yang dipanas hingga bersuhu 49 – 57 °Celsius. Jenis batu ini merupakan batu vulkanik yang memiliki sifat mempertahankan panas dalam jangka waktu lama. Pijat batu panas atau hot stone mengingatkan anda akan ceragem, tetapi hot stone menggunakan batu alami.
Pada proses pemijatan, batu panas yang telah dikikis secara lembut akan letakan di beberapa titik tertentu pada bagian tubuh seperti pada sepanjang tulang belakang, diatas perut, wajah, dada , telapak tangan, jari kaki dan kaki. Terapis pijat akan memegang batu dan menggunakanya untuk membmerikan pijatan pada tubuh anda. Hal ini bertujuan agar terapis dapat menjangkau bagian otot tanpa tanpa memberikan tekanan yang berlebih, dan memberikan manfaat pada tubuh untuk jauh lebih rileks. Gerakan pijatan hot stone massagedialkukan dengna cara melingkar, atau memanjang mirip seperti kerokan, digetarkan seperti mengulek adonan, atau dapat juga dengan cara diketuk-ketukkan terhadap bagian tubuh. Batu dingin juga digunakan dalam treatment ini, batu dingin akan diletakan setelah proses batu panas dilakukan, batu dingin digunakan untuk menenangkan kulit dan pembulu darah yang melebar yang disebabkan oleh panas
Manfaat atau Benefit Hot Stone Massage
Berikut beberapa manfaat pijat batu panas atau hot stone massage yang bisa Anda rasakan.
- Meredakan Ketegangan Otot Batu yang dipanaskan meningkatkan aliran darah ke otot, mengurangi rasa sakit otot dan memfasilitasi pemulihan setelah aktivitas fisik yang berat. Aliran darah yang lebih baik dapat mengurangi nyeri otot, meningkatkan fleksibilitas, serta mempercepat pemulihan otot setelah berolahraga. Itulah mengapa pijat setelah berolahraga sering disarankan untuk mencegah nyeri dari cedera.
- Mengatasi Stres dan Kecemasan Hot stone massage telah lama diketahui memberikan rasa rileks pada tubuh. Menurut studi dari Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research (2015), sentuhan saat pijat meningkatkan pelepasan serotonin dan dopamin, dua hormon yang berperan dalam meningkatkan suasana hati. Selain itu, pijat dapat mengurangi kortisol, hormon yang memicu stres. Pijat batu panas yang dilakukan secara berkala mendukung kesehatan mental.
- Peningkatan Kualitas Tidur Hot stone massage dapat membantu Anda tidur lebih pulas dan terhindar dari terjaga di tengah malam. Terapi ini meredakan penyebab gangguan tidur seperti kecemasan dan rasa sakit. Pijat juga merangsang pelepasan serotonin yang berkontribusi pada ritme tidur yang stabil.
- Meringankan Nyeri dari Penyakit Autoimun Penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis sering menimbulkan rasa sakit di otot dan sendi. Pijatan rutin berdurasi 30 menit dapat mengurangi senyawa yang menyampaikan rasa sakit ke otak. Dengan pijatan reguler, pasien dengan rematik dapat merasakan peredahan nyeri dan meningkatkan mobilitasnya.
- Pengurangan Gejala Kanker Menurut studi yang diterbitkan di Cancer (2018), Hot stone massage dapat mengurangi kelelahan yang disebabkan oleh kanker atau pengobatannya. Sementara, penelitian lain di Journal of Pain and Symptom Management (2004) menunjukkan bahwa terapi pijat dapat mengurangi stres, nyeri, mual, kecemasan, depresi, dan kelelahan pada pasien kanker.
- Membolster Kekebalan Tubuh Pijatan reguler berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan. Tekanan dari pijat dikaitkan dengan sel darah putih, yang berperan dalam melawan bakteri dan virus. Pijatan juga mempengaruhi sitokin, yang mengatur respons kekebalan. Meski sebagian besar studi fokus pada teknik pijat lain, manfaat dari pijat batu panas mungkin serupa karena sama-sama melibatkan tekanan dan sentuhan.
Resiko Pijat Batu Panas
Pijat batu panas biasanya aman jika dikerjakan oleh terapis yang berpengalaman. Tetapi, terapi ini berpotensi menyebabkan luka bakar pada kulit, khususnya pada kulit yang cenderung sensitif. Selain itu, bagi mereka yang memiliki kondisi eksim atau psoriasis, terapi ini dapat memperburuk gejala saat kondisi tersebut sedang aktif.
Tentunya ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan ketika melakukan Hot Stone Massage. Jika Anda memiliki kondisi seperti:
- Gangguan darah atau sedang mengonsumsi obat antikoagulan.
- Anak-anak
- Hamil
- Gangguan jantung
- Adanya luka bakar di kulit.
- Luka yang belum sembuh sepenuhnya.
- Sejarah penggumpalan darah.
- Baru menjalani operasi dalam kurun waktu 6 minggu terakhir.
- Kondisi patah tulang atau osteoporosis yang akut.
- Jumlah trombosit yang tidak memadai (trombositopenia).
- Diabetes.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan pijat batu panas. Sebagai langkah pencegahan, biasanya terapis akan menutupi kulit Anda dengan handuk atau kain yang tipis sebelum menempatkan batu yang telah dipanaskan untuk mencegah risiko luka bakar.
Pastikan Anda menanyakan kepada terapis mengenai metode yang mereka gunakan untuk memanaskan batu. Sebaiknya batu hanya dipanaskan dengan peralatan khusus yang ditujukan untuk pijat batu panas.
Batu yang dipanaskan dengan alat seperti:
- microwave,
- slow cooker,
- piringan panas, atau
- oven
mungkin tidak aman untuk terapi. Selain itu, pastikan Anda mendapatkan layanan Hot stone massage dari terapis yang memiliki keahlian dan pelatihan. Jika Anda merasa sakit selama proses pemijatan atau hingga sehari setelahnya, segera informasikan kepada terapis Anda. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan yang terlalu kuat saat pemijatan, yang mempengaruhi jaringan dalam tubuh.
Perbedaan Hot Stone Massage dengan Swedish massage ?
Dalam proses treatment pijat batu panas, pemijat menerapkan teknik yang sama seperti pada pijatan Swedia, namun menggunakan batu panas sebagai alatnya, bukan sekadar tangan. Batu-batu tersebut memudahkan pemijat untuk memberikan tekanan yang lebih dalam dengan lebih efisien.